Kata barokah sangat populer bukan hanya dikalangan santri, tetapi juga dikenal hampir oleh seluruh umat Islam. Karena selain diucapkan dalam rangkaian salam saat bertemu, juga banyak diungkapkan dalam ayat-ayat Al-Quran dan hadist Nabi.
الْمُرَادُ
بِالْبَرَكَةِ النُّمُوُّ وَالزِّيَادَةُ مِنَ الْـخَيْرِ وَالْكَرَامَةِ. (القول
البديع في الصلاة على الحبيب الشفيع، 91 )
Artinya:“Yang
dimaksud dengan barakah adalah berkembang dan bertambahnya kebaikan dan
kemuliaan.” (Al-Qawl al-Badi’ fi al-Shalah ‘ala al-Habib al-Syafi’, 91)
Arti barakah adalah adanya nilai lebih dari apa yang
dimiliki. Disebut barakah ketika apa yang ada pada diri seseorang tidak hanya
sebatas nilai materi semata, namun juga memiliki nilai kebaikan lebih
yang tidak menyebabkan pemiliknya menjadi terhina di hadapan Allah Swt maupun
manusia. barakah adalah Jawami’ al Khair (pundi-pundi kebaikan)
yakni banyaknya nikmat yang diperoleh dari Allah SWT, sehingga benar-benar
mendatangkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Adapun kebahagiaan di dunia dan di akhirat dalam
perspektif para ulama ialah:
وَقَالَ
الإِمَامُ الحَسَنُ البَصْرِي رَحْمَةُ اللهِ عَلَيْهِ فيِ قَوْلِهِ تَعَالى:
(رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً)
(البقرة:201) إِنَّ الحَسَنَةَ فيِ الدُّنْيَا هِيَ العِلْمُ وَالعِبَادَةُ, وَفيِ
الآخِرَةِ هِيَ الجَنَّةُ (المنهج السوي, ص 90)
Artinya: “Berkata
Imam Hasan Bashri Rahimahullah dalam menafsirkan ayat 201 Al-Baqarah yang
artinya ya Tuhan kami anugerahkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan
di akhirat. Yang dimaksud kebaikan di dunia ialah ilmu dan ibadah, sedangkan
arti kebaikan di akhirat ialah surga”. (al-Manhaju al-Sawi, hal 90)
( فيِ
الدُنْيَا حَسَنَةً ) نِعْمَةً مِنْ عَافِيَةٍ وَمَالٍ وَزَوْجَةٍ وَذُريَّةٍ
صَالِحَةٍ . ( فيِ الآخِرَةِ حَسَنَةً ) مَغْفِرَةً وَرِضْوَانًا وَجَنَّةً (صحيح
البخاري، ج 4 ص 1643)
Artinya:“Yang
dimaksud kebaikan di dunia adalah nikmat sehat, harta yang banyak, istri
(suami) yang shalih, serta anak yang shalih. Sedangkan kabaikan di akhirat
meliputi ampunan Allah SWT, ridha Allah SWT serta surga. (Shahih
al-Bukhari, juz IV hal 1643)
Nah, bagaimana dengan makna shalih itu sendiri?
هُوَ الذِى اسْتَوَتْ
سَرِيْرَتُهُ وَعَلاَنِيَتُهُ فىِ الخَيْرِ وَقِيْلَ مَنِ اعْتِقَادُهُ
صَوَابٌ وَعَمَلُهُ فىِ سُنَّةٍ وَطَاعَةٍ (تفسير خازن،
ج 1، ص 557)
Artinya: Shalih
ialah seseorang yang kebaikannya itu sama secara lahir maupun batin, sebagian
ada yang mengatakan, yang dimaksud dengan shalih adalah orang yang mempunyai
akidah yang benar, sedang amaliahnya berjalan diatas rel sunnah dan selalu taat
kepada Allah SWT. (Tafsir Khozin, juz 1 hal 557)
Barakah itu datangnya dari Allah SWT, dan manusia
diperintahkan untuk terus berikhtiyar secara lahiriyah dan berdoa agar
apa yang dimiliki menjadi barakah. Inilah makna Tabarruk, yakni:
طَلَبُ
زِيَادَةِ الْخَيْرِ مِنَ اللهِ تَعَالى
Artinya: “Meminta
tambahan kebaikan dari Allah SWT”.
Yang dimaksud barakah dalam harta adalah ketika
harta tersebut bertambah dan digunakan dalam kebaikan. Barakah
dalam keluarga adalah ketika anggota keluarga bertambah banyak dan berakhlak
mulia. Barakah dalam waktu yakni lamanya masa yang terselesaikannya
semua urusan dalam masa yang ada. Barakah dalam kesehatan adalah
sempurnanya kesehatan. Barakah dalam umur adalah panjangnya usia yang
digunakan untuk beramal baik dalam rentang usia yang panjang tersebut. Barakah
dalam ilmu adalah ketika ilmu seseorang semakin bertambah banyak, dan dia mampu
mengamalkannya sekaligus menyebarkan kepada orang lain, dan dapat mengantarkan
pemiliknya semakin dekat kepada Allah SWT. (sumber: sukorejo.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar