Rabu, 13 November 2013

Dawuh Kiai As’ad


“Orang yang mampu menjadi pempimin, harus tidak hasud, suka mengalah, dan ikhlas”

Begitulah dawuh Kiai As’ad kepada para santrinya. Sikap tidak hasud, suka mengalah, dan ikhlas termasuk sikap yang harus dimiliki santri. Kesederhanaan, kemandirian dan keikhlasan perlu dijadikan ruh pendidikan dalam suatu rumusan kontekstual yang sesuai dengan perkembangan dan perubahan kehidupan yang terus berjalan. Dengan demikian, kesederhanaan akan menemukan tempatnya pada pengembangan dan efektifitas lembaga pesantren. Kemandirian akan diarahkan pada pembentukan mentalitas santri yang betul-betul terlepas dari ketergantungan yang ada selama ini. Sementara keikhlasan akan dikonkretkan kedalam bentuk pengembangan prestasi.
Pembacaan kembali terhadap Turats berimplikasi secara langsung terhadap urgensi pengembangan wacana baru. Hal ini dimungkinkan terjadi, sebab, nilai-nilai diatas menuntut kearifan pesantren untuk selalu menyikapi perubahan dan meletakkannya sebagai suatu keniscayaan yang harus di jalani. Pesantren dan masyarakat sekitarnya akan dapat mengetahui kebutuhannya secara riil serta akan selalu mengembangkan dirinya melalui usaha keras untuk mendapatkan wawasan dan ilmu seluas-luasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar