Senin, 10 November 2014

Skripsi PAI 3


  1. Pendekatan Penelitian.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Karena untuk memahami fenomena secara menyeluruh tentunya harus memahami segenap konteks dan melakukan analisa yang holistik, penjabarannya dengan dideskriptifkan (Sanapiah Faisal, 1990:19). Alasan lainnya menggunakan mentode ini adalah:
1.      Metode kualitatif menyajikan secara langsung hakekat penelitian dan obek.
2.      Metode ini sangat mudah diterapkan bila manusia dipakai sebagai instrumennya.
3.      Dalam metode kualitatif masih mungkin digunakan data kuantitatif, tetapi hanya sebagai pelengkap saja (Aminuddin, 1989:17).
Pendekatan diskriptif kualitatif menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan (Bryg dan Tailor, 1988:17). Adapun ciri-ciri pendekatan kualitatif ada lima, yaitu:
1.      Menggunakan latar ilmiah.
2.      Bersifat diskriptif.
3.      Lebih mementingkan proses dari pada hasil.
4.      Induktif.
5.      Makna yang merupakan hal yang esensial (Sanapiah Faisal, 1990:19).
  1. Penentuan Populasi dan Sample
  1. Penentuan Populasi
Populasi dalam kamus bahasa inggris memiliki arti jumlah penduduk. Yang dimaksud disini populasi adalah jumlah orang yang akan diteliti dalam suatu penelitian bila seseorang ingin meneliti sesuatu unsur yang ada di wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau disebut penelitian sensus atau studi sensus (A. Mas Neolaka, 1986:70).
Dalam hal ini Sutrisno Hadi mengatakan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki (Sutrisno Hadi, 2004:182).
Dengan demikian yang akan menadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 03 Batu dalam masalah tingkat daya serap siswa terhadap pendidikan agama Islam.
  1. Penentuan Sample
Sample merupakan bagian dari populasi atau menurut Amos bahwa sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (A. Mas Neolaka, 1986:70). Hal serupa juga diungkapkan Sutrisno Hadi bahwa yang dimaksud dengan sample adalah sebagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi. (Sutrisno Hadi, 2004:182).
Dalam penelitian ini, peneliti berpegang pada pendapat Suharsini Arikunto, bahwa untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, selanjutnya jika sampelnya lebih dari 100, maka diambil 10-15% atau tergantung:
a.       Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana;
b.      Luas sempitnya pengamatan;
c.       Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti (Suharsimi Arikunto, 1993 :107).
Jadi teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah mengambil wakil dari Populasi yang diteliti, yaitu: peneliti menggunakan cara Random (acak) dengan tujuan mempermudah dan memperkecil obyak yang diteliti sehingga peneliti dapat mengelompokkan dengan mudah guna memperoleh hasil yang obyektif, mengingat terbatasnya waktu, dana dan tenaga serta banyaknya populasi sehingga peneliti tidak meneliti seluruh dari populasi yang ada.
Berdasarkan pendapat diatas, dari populasi yang jumlahnya 678 maka populasi tersebut dapat diambil 10% saja , yaitu sejumlah 67 siswa yang dijadikan subyek penelitian.

  1. Pembuatan Instrument Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti sebagai peran utama, karena peneliti hanya sebagai perantara dan pelaksana pengumpul dan penganalisis data beserta instrument pendukung lainnya yang dapat membantu proses penelitian. Oleh karena itu kehadiran peneliti adalah mutlak. Dalam penelitian kualitatif, kedudukan peneliti adalah sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data dan akhirnya pelapor hasil penelitian (Lexi, J. Moleong, 1989:95).

  1. Metode Pengumpulan Data
  1. Metode Observasi
Menurut Sutrisno Hadi bahwa observasi merupakan studi sistematis yang sengaja meneliti tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan pengamatan dan juga bias dilengkapi dengan format atau belangko. Pengamat sebagai instrumen format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkahlaku yang digambarkan akan terjadi. Menurut Sutrisno Hadi (1991:136), observasi adalah metode ilmiah yang diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki.
Jadi metode ini, penulis lakukan untk mengamati dan mencatat data-data yang diperlukan situasi dan keadaan di lokasi penelitian, yaitu: berupa keadaan gedung, keadaan guru dan siswa yag ada di SMP Negeri 03 Batu.
  1. Metode Angket
Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa yang dimaksud dengan metode angket atau kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadi atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 1993:124).
Adapun alasan peneliti menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:
a.       Dapat diperoleh data yang sebanyak-banyaknya dalam waktu yang relatif singkat.
b.      Obyek mempunyai kebebasan untuk menjawab tanpa adanya keterikatan.
c.       Obyek mempunyai cukup waktu untuk menjawab pertanyaan.
Angket ini diberikan kepada siswa yang menjadi sample dari penelitian ini. Bentuk angket ini sendiri berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang jawabannya tersedia, responden tinggal memilihnya.
  1. Metode Interview
Interview dipandang sebagai sebuah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan.
Menurut Kartini Kartono, interview atau wawancara adalah suatu percakapan atau Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diserahkan pada masalah tertentu (Sutrisno Hadi, 1991:178).
Interview yang digunakan penulis adalah interview tidak terstruktur, yaitu: pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan (Sutrisno Hadi, 1991:68).
Penulis menggunakan metode interview untuk memperoleh data yang penulis perlukan dengan cara wawancara langsung dengan kepala sekolah dan guru-guru yang bersangkutan di SMP Negeri 03 Batu dengan beberapa tujuan, yaitu:
1.            Sebagai metode pelengkap yakni digunakan untuk mencari informasi yang tidak dapat diperoleh dengan cara lain.
2.            Digunakan untuk menguji kebenaran dan kematangan data-data yang diperoleh.
Dalam melakukan wawancara ini peneliti bermaksud memperoleh informasi mengenai sejarah berdirinya sekolah, struktur organisasi, keadaan guru, fasilitas yang ada serta hal-hal berkaitan dengan penelitian ini.
  1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah suatu cara untuk mencari data yang bersumber pada dokumen atau arsip yang ada. Menurut Suharsimi Arikunto mengatakan , bahwa: metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal variable-variabel yang berupa transkrip, buku-buku , surat kabar, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 1993:62).
Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis dapat menganalisa data yang telah di dokumentasikan dari SMP Negeri 03 Batu yang meliputi dokumen struktur organisasi, data tentang guru, data tentang siswa, data tentang sarana dan sebagainya.

  1. Teknik Analisa Data
Untuk data kuantitatif, diolah dengan menggunakan teknik analisa prosentase, adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
           F
P =  ------- x 100%
           N

Keterangan:    P = Prosentase
                        F= Frekwensi
                        N= Jumlah responden
Dari pencarian prosentase diatas, kemudian ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif, dalam hal ini penulis berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto yang menafsirkan bahwa dikatakan baik (76-100%), cukup (56-76%), kurang baik (40-55%) dan tidak baik (-45%).
Agar data yang terkumpul mempunyai makna, maka diperlukan analisa data dengan cara tertentu. Nasir mengatakan, bahwa: data mentah yang telah dikumpulkan oleh peneliti tidak akan digunakan jika tidak dianalisa. Analisa data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisa-lah, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian (Nasir, 1999:405).
Adapun analisa data yang terkumpul digunakan teknik analisa data yang sesuai dengan sifat dan karakter data yang ada. Untuk data yang bersifat kualitatif, digunakan teknik analisa deskriptif dengan mengembangkan kategori Yang relevan dengan tujuan penelitian dan didasarkan pada teori-teori yang sesuai.




                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar