Selamat pagi, semoga pagi ini menjadi pagi yang indah untuk kita
semua. Mari kita mulai pagi ini dengan sesuatu yang berharga, dan nanti
di malam hari kita akhiri juga dengan sesuatu yang berharga.
Memperbincangkan sesuatu yang berharga, maka tidak akan lepas dari
memperbincangkan sesuatu yang berharga dalam diri kita. Apa itu ? Lisan.
Yah, lisan adalah sesuatu yang berharga. Walaupun tidak dapat dikatakan
sebagai yang paling berharga, namun betapa lisan itu sangat berharga
khususnya dalam menyampaikan pesan kepada orang lain. Bahkan dengan
lisan, kekuatan umat manusia dapat menjelma menjadi kekuatan yang
konstruktif namun juga menakutkan. Para sahabat tentu masih ingat dengan
A. Hitler, yang dikenal sebagai pemimpin atau dedengkotnya para nazi
Jerman yang lisannya, suaranya, mampu menggelegarkan dunia waktu itu.
Tentu kita juga pernah membaca dalam berbagai riwayat tentang bagaimana
ramahnya seorang muhammad Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam,
yang senantiasa menjaga perilaku, lisan, dan keimanannya sebagai
sebaik-baiknya kawulaning gusti.
Contoh-contoh lainnya masih sangat banyak, namun pesan yang kemudian
harus ditangkap adalah, lisan itu merupakan barang berharga yang
semestinya dapat kita jaga sebaik-baiknya. Dalam hal ini, saya
tersentak, termenung, dan kemudian akhirnya tersadar dan merasa
diingatkan kembali oleh sebuah tulisan menarik pada sebuah gambar.
Kembali lagi, tulisan yang ada pada gambar di bawah inin mengingatkan
saya akan pentingnya menjaga lisan. Sebuah nasihat jenaka yang
sangat-sangat menarik.Falyata'ammal.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar